Validitas Penelitian
A.
Validitas
Eksternal
Validitas eksternal penelitian berkaitan
dengan sejauhmana hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada subjek, situasi
dan waktu yang berbeda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi validitas
eksternal, yaitu :
1. Validitas
populasi
Validitas
populasi berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, apakah dilakukan secara
acak atau tidak. Validitas populasi berkaitan dengan kemampuan hasil suatu
penelitian untuk digeneralisasikan dari sampel penelitian kepada populasi yang
lebih besar. Karena berkaitan dengan pengambilan sampel, maka validitas
populasi dipengaruhi oleh bias seleksi. Bias seleksi merupakan kesalahan dalam
mengambil sampel yang tidak sesuai dengan karakteristik dari subjek penelitian.
2. Validitas
ekologis
Validitas
ekologis berkaitan dengan situasi atau kondisi lingkungan. Validitas ekologis
merupakan kemampuan hasil penelitian untuk digeneralisasikan pada situasi atau
kondisi lingkungan yang berbeda.
3. Validitas
temporal
Validitas
temporal ini berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian pada waktu yang
berbeda.
B.
Validitas
Internal
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi validitas internal, yaitu :
1. Proactive
history
Faktor
ini merupakan faktor perbedaan individual yang dibawa kedalam penelitian. Yang
termasuk faktor proactive history yaitu : usia, jenis kelamin, kepribadian,
sikap, inteligensi. Tidak semua faktor yang termasuk proactive history dapat
mempengaruhi VT, hanya faktor tertentu yang relevan saja dengan penelitian.
2. Retroactive
history
Faktor
ini hanya terjadi pada penelitian yang menggunakan pretes-postest dimana setiap
subjek mengalami pengukuran VT sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesudah
dilakukannya eksperimen dan juga ada jarak waktu diantara pengukuran tersebut.
3. Maturation
Maturation
atau kematangan adalah perubahan biologis dan atau perubahan psikologis yang
sistematis pada organisme dalam suatu waktu tertentu. Faktor ini lebih mungkin
terjadi pada penelitian jangka panjang, baik yang menggunakan pretest-postest
ataupun tidak. Maturation dapat diatasi dengan menggunakan kelompok control,
yaitu menggunakan kelompok subjek lain yang tidak diberikan perlakuan VB.
4. Testing
Dalam
melakukan penelitian, peneliti dapat memberikan pretest dan posttest kepada
subjek untuk melihat perbedaan sebelum dan sesudah pemberian perlakuan.testing
dapat menurunkan kekuatan hubungan sebab-akibat antara VB dengan VT. Testing
juga menyebabkan subjek dapat menduga masalah yang sedang diteliti ataupun
perlakuan yang akan diberikan.
5. Statistical
regression
Statistical
regression dapat terjadi apabila alat ukur yang digunakan tidak reliabel
sehingga menyebabkan ketidakkonsistenan skor subjek antara pretest dan
posttest. Statistical regression ini dapat dihindari apabila subjek yang
digunakan hanya berasal dari satu kelompok ekstrim saja, yaitu hanya kelompok
subjek dengan skor tinggi atau hanya kelompok subjek dengan skor rendah.
6. Experimental
mortality
Pada
penelitian eksperimental yang melibatkan pretest-postest dalam jangka waktu
cukup lama ataupun pada penelitian within-subject, sering kali jumlah subjek
pada akhir penelitian berkurang dibandingkan dengan ketika awal penelitian.
7. Interaction
effect
Interaction
effect disebut juga dengan sequencing effect (Christensen, 2001). Untuk
mengatasi interaction effect dilakukan counterbalancing, yaitu memberikan
urutan variasi VB yang berbeda pada subjek penelitian.
8. Instrumentation
effect
Alat
ukur yang digunakan dalam penelitian dapat turut mempengaruhi validitas
internal penelitian. Untuk mencegah pengaruh instrumentation yang disebabkan
oleh alat ukur yang tidak valid dan tidak reliabel, maka harus dilakukan uji
coba sebelum alat ukur digunakan.untuk mencegah terjadinya faktor
instrumentation, maka tester, pengamat atau pewawancara perlu diberikan
pelatihan terlebih dahulu sebelum melakukan pengambilan data.
9. Experimenter
effect
Dalam
suatu penelitian yang melibatkan manusia, interaksi antara eksperimenter dengan
subjek penelitian turut mempengaruhi validitas internal penelitian. Eksperimenter
ataupun subjek penelitian saling memiliki harapan berkaitan dengan perannya
sehingga perilaku ataupun fikiran dari kedua belah pihak dapat mempengaruhi
keakuratan dari penelitian yang dilakukan.
10. Participant
sophistication
Pengetahuan
dan familiaritas subjek penelitian terhadap topic penelitian atau metode
eksperimental yang dilakukan dapat mempengaruhi hasil penelitian.
Referensi :
Seniati,
Liche. 2005. Psikologi Eksperimen.
PT. Indeks: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar