Kamis, 10 Desember 2015

Metode dalam Psikologi Sosial

METODE  DALAM PSIKOLOGI SOSIAL
Metode penelitian yang digunakan dalam psikologi sosial tidak jauh menyimpang dari metode-metode yang digunakan dalam psikologi pada umumnya. dalam psikologi sosial masih juga digunakan metode dari sosiologi. metode yang digunakan dalam sosiologi juga digunakan dalam psikologi sosial, tidaklah berarti bahwa antara psikologi sosial dengan sosiologi adanya kesamaan metode yang digunakan. justru salah satu perbedaan antara psikologi sosial dengan sosiologi terletak pada metode yang digunakan.
Dalam metode psikologi sosial, sebenarnya menyangkut beberapa segi, yaitu mengenai metode dalam penentuan objek, metode dalam pengumpulan data, dan metode dalam menganalisis data.
Dalam psikologi sosial dapat digunakan metode eksperimental dan non-eksperimental. dalam metode eksperimen, peneliti dengan sengaja menimbulkan situasi atau keadaan yang akan diteliti. sedangkan dalam metode non-eksperimental, peneliti menunggu sampai ada situasi yang menggambarkan tekanan kelompok yang dimaksud.
Tidak hanya itu, metode dalam psikologi sosial juga dapat dilakukan secara longitudinal dan cross-sectional. dalam metode longitudinal, penelitian dilakukan secara waktu demi waktu, hingga akhirnya mencapai sesuatu hasil. sedangkan dalam metode cross-sectional, penelitian yang dalam waktu relative pendek dapat mengumpulkan bahan yang banyak untuk memperoleh hasil penelitian.
1.       Observasi
Menurut Young (1966:159), observasi adalah suatu metode penelitian yang dijalankan secara sistematis dan dengan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera sebagai alat untuk mengangkap secara langsung kejadian pada waktu kejadian itu terjadi.
Menurut Van Dalen (1962:46), observasi adalah segala sesuatu yang dapat ditangkap dengan alat indera  yang dapat diobservasi.
  1. Jenis Observasi
·         observasi dilihat dari peran observer :
-          observasi partisipasi, yaitu observasi yang observernya ikut ambil bagian dalam situasi yang akan diobservasinya.
-          observasi non-partisipasi, yaitu observasi yang observernya tidak ikut ambil bagian secara langsung dalam situasi yang ditelitinya.
·         observasi dalam situasi yang ditelitinya :
-          observasi sistematis, dilaksanakan dengan rencana kerangka terlebih dahulu.
-          observasi non-sistematis, observasi yang belum menggunakan kategorisasi mengenai hal-hal yang akan diobservasi.

·         observasi dilihat dari situasinya :
-          free situation observation, observasi dalam situasi bebas, dalam situasi yang alami, situasinya tidak dibuat atau tidak ditimbulkan.
-          manipulated situation observation, observasi yang dibuat atau ditimbulkan, bukan situasi yang alami (natural).
-          partially controlled situation observation, observasi yang terdahulu, yaitu campuran dari observasi dalam situasi yang alami.
  1. Materi Observasi
Materi observasi yaitu segala sesuatu yang dapat ditangkap dengan alat indera. yang membatasi materi yang diobservasi adalah maksud serta tujuan dari observasi atau penelitian. itu menentukan apa yang perlu diobservasi merupakan langkah yang penting.
  1. Pencatatan Observasi
Observasi yang kurang sempurna karena ketidaktepatan dalam mencatat hasilnya. mencatat hasil dengan segera atau on the spot merupakan langkah yang sebaik-baiknya. kelemahan observasi adalah observasi yang tidak teliti karena perhatiannya ada dua, yaitu mengikuti kejadian yang diobservasi dan mencatat kejadian tersebut.
  1. Fakta dan Interpretasi
Interpretasi merupakan sudut pandangan atau pendapat dari observer atau peneliti. dalam observasi harus selalu diingat bahwa apa yang didapat dari hasil observasi adalah merupakan fakta, interpretasi diberikan setelah mendapatkan fakta. fakta tetap merupakan fakta. fakta merupakan data yang objektif, sedangkan interpretasi merupakan pendapat yang sifatnya dapat subjektif.
2.       Kuesioner
Kuesioner atau angket merupakan suatu metode penelitian dengan menggunaka daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang dikenai, atau disebut responden. dalam kuesioner terdapat bagian pokok : bagian yang mengandung data identitas, bagian yang mengandung pertanyaan yang ingin mendapatkan jawabannya.
  1. Jenis kuesioner
·         Kuesioner tertutup, merupakan kuesioner dengan pertanyaan yang bentuknya tertutup. maksudnya responden tinggal memilih jawaban dari alternative jawaban yang telah disediakan.
·         kuesioner terbuka, merupakan kuesioner yang mengandung pertanyaan yang sifatnya terbuka. maksudnya responden dapat menjawab sebebas mungkin terhadap pertanyaan yang ada.
·         kuesioner terbuka-tertutup, merupakan kuesioner dengan pertanyaan yang terbuka dan tertutup. maksudnya kombinasi dari kuesioner terbuka dan tertutup.
  1. Kuesioner masih dapat dibedakan menjadi :
·         kuesioner langsung, merupakan kuesioner yang langsung diberikan kepada responden yang dikenai tanpa menggunakan perantara.
·         kuesioner tidak langsung, merupakan kuesioner yang menggunakan perantara dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan, sehingga jawaban-jawaban tidak diperoleh dari sumber pertama saja, tapi bisa dari sumber kedua atau sumber perantara.
  1. Keuntungan kuesioner :
·         merupakan metode yang praktis, dari jarak yang jauh orang dapat meneliti dengan kuesioner.
·         dapat memperoleh data yang banyak dalam waktu yang singkat
·         sedikit tenaga yang digunakan, sehingga kuesioner merupakan metode yang hemat, hemat tenaga, hemat waktu, dan hemat biaya.
·         orang dapat menjawab dengan bebas, tidak dipengaruhi oleh orang lain, sehingga orang akan lebih terbuka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan.
  1. Kelemahan kuesioner :
·         responden tidak dapat berhadapan langsung dengan peneliti, maka kalau mendapatkan hal-hal yang sulit atau kurang jelas , maka akan sulit untuk mendapatkan penjelasannya lebih lanjut.
·         dalam kuesioner pertanyaan telah disusun sedemikian rupa, hingga pertanyaaan itu bersifat kaku, tidak dapat diubah disesuaikan dengan situasi yang ada.
·         tidak semua kuesioner yang dikeluarkan akan kembali semua
3.       Interview atau Wawancara
Interviu atau wawancara menggunakan pertanyaan seperti halnya dalam kuesioner, hanya berbeda dalam segi pelaksanaannya.
  1. keuntungan dari wawancara :
·         dengan wawancara hal-hal yang kurang jelas dapat diperjelas, hingga orang dapat mengerti apa yang dimaksud.
·         pewawancara atau interviewer dapat menyesuaikan dengan keadaan yang diinterviu
·         dalam interviu atau wawancara ada hubungan langsung antara penginterviu dengan yang diinterviu, diharapkan ada hubungan yang baik, dan akan memberikan bantuan dalam memperoleh bahan penelitian.
  1. kelemahan dari wawancara :
·         interviu atau wawancara merupakan metode penelitian yang kurang hemat, baik dalam soal waktu, tenaga maupun financial
·         interviu dibutuhkan keahlian tersendiri yaitu keahlian untuk wawancara dengan baik
·         wawancara bila telah ada prasangka (prejudice), maka akan berpengaruh pada hasil wawancara, sehingga hasilnya tidak objektif lagi,
  1. Tahapan dalam wawancara :
-          pengantar wawancara, merupakan tahap pembuka antara pewawancara dengan yang diwawancarai
-          inti wawancara, merupakan tahapan wawancara yang sebenarnya, pada tahapan ini merupakan tahapan untuk memperoleh data yang sebenarnya yang dibutuhkan dalam penelitian.
-          penutup wawancara, merupakan tahapan untuk mengakhiri proses wawancara. tahapan ini digunakan untuk merangkum dan melihat kembali hal-hal yang mungkin terlewat, untuk ditanyakan kembali.
  1. Jenis wawancara :
-          wawancara bebas, merupakan bentuk wawancara dimana orang yang diwawancarai diberi kebebasan dalam mengemukakan pendapat
-          wawancara terarah, merupakan wawancara yang dituntun atau diarahkan oleh peneliti atau pewawancara
-          wawancara bebas-terpimpin, merupakan kombinasi dari wawancara bebas dan wawancara terarah
4.       Sosiometri
Sosiometri merupakan salah satu metode yang digunakan dalam psikologi sosial, yang semula digunakan dalam lapangan sosiologi. pengertian sosiometri pertama kali dikemukakan oleh Moreno dalam bukunya Who Shall Survive, yang kemudian mengalami perkembangan yang lebih lanjut, diantaranya oleh Northway, McKinney, Proctor dan Loomis.
Menurut Wrightstone, dkk (1956:199), sosiometri adalah dapat melihat bagaimana hubungan sosial atau hubungan berteman seseorang dalam kelompok dan juga bagaimana struktur hubungan dalam kelompok yang bersangkutan. baik tidaknya hubungan seseorang dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu :
-          segi frekuensi hubungan, yaitu sering tidaknya seseorang mengadakan hubungan atau kontak sosial dengan orang lain
-          segi intensitas hubungan, yaitu mendalam tidaknya seseorang dalam mengadakan hubungan atau kontak sosial
-          segi popularitas hubungan, yaitu banyak sedikitnya teman dalam hubungan sosial
  1. metode analisis sosiometri
·         analisis matrik
Matrik merupakan tabel yang mengandung baris dan kolom yang berisi angka-angka. dalam matrik sosiometri bentuknya segiempat (square) n x n, n  merupakan jumlah individu dalam kelompok. dalam matrik sosiometri baris akan dinyatakan dengan I, dan kolom dinyatakan dengan j.
·         analisis sosiogram
Analisis sosiogram merupakan analisis yang menyuguhkan hasil sosiometri dengan suatu gambar yang mencerminkan bagaimana hubungan individu satu dengan individu yang lain. dalam membuat sosiogram ada 2 cara, yaitu : system grafik dan system lingkaran atau melingkar.
·         analisis indek
Dalam analisis indek orang menghitung atau menentukan berapa besar indek untuk masing-masing individu dalam kelompok yang bersangutan. ini sangat penting untuk dapat menempatkan masing-masing individu sesuai dengan indeknya.
  1. indek kohesi kelompok
Kohesi kelompok adalah bagaimana para anggota kelompok saling menyukai satu dengan yang lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa sosiometri sebagai metode untuk memperoleh data, juga dapat digunakan sebagai metode analisis. sosiometri sebagai salah satu metode dalam psikologi sosial dapat memberikan sumbangan yang cukup berarti.
5.       Tes
Metode tes dapat digunakan dalam lapangan psikologi sosial. dengan tes, orang dapat mengungkap yang tidak mungkin menjadi mungkin. untuk mengungkap hal-hal yang mendalam yang tidak dapat diungkap dengan metode yang lain, akan dapat diungkap dengan menggunakan metode tes. namun demikian untuk menggunakan tes, seseorang dituntut suatu keahlian tersendiri sehingga hasilnya benar-benar dapat dipertanggung jawabkan.

1 komentar: